15 January 2013

PIL KANDAS

22 Januari 2013 nanti  sejatinya adalah  momen  bagi  rakyat  sulawesi  selatan untuk memilih  pemimpin untuk lima  tahun  mendatang, namun  belum  juga  berlaga, berbagai  macam  masalah  bermunculan  seperti  terdapatnya  banyak  surat  suara  yang rusak,  terhambatnya  logistik  PILKADA sampai ke tujuan hingga H-8 (KOMPAS 14/01/13).

 Namun  masalah  yang  paling  menyita  perhatian  adalah  gagalnya  Debat  Kandidat  yang  akan  digelar  pada  tanggal  18  januari  mendatang  di  menara  bosowa.  menurut  ketua  KPU Jayadi Nas keputusan  untuk  meniadakan debat kandidat  sudah  final. dan  hanya  akan  di  ganti  dengan  kampanye  di  zona  masing-masing  yang  hanya  sifatnya  satu  arah, tanpa  kritik, padahal  menyelenggarakan  debat  kandidat  adalah  proses  dimana  masyarakat  menilai  visi-misi  sang  calon  gubernur  dan  wakilnya.
          Debat  bukanlah  cerdas  cermat  tanpa  kritik,  namun  merupakan  salah  satu  media  untuk  mengukur  cara  berfikir  calon  pemimpin, emosional dan pemikirannya  dalam  berargumentasi  juga  sikap  dewasa para  calon  dalam menghadapi  serangan  kritik  kandidat  lain.  Harusnya  di  debat  inilah  yang  merupakan  ajang  kampanye  yang  sebenarnya (Pemikiran Pribadi) karena  kampanye  terbuka  hanyalah  hiasan  dalam  demokrasi  sedangkan   debat  merupakan substansi  dari  demokrasi  itu  sendiri.
           lihat  saja  kampanye  salah  satu  kandidat  di Kab.Pinrang, PNS  malah  di Absen hadir  dilokasi  kampanye, salah  satu  PNS  yang  tidak  ingin  disebut  namanya mengungkapkan  ini  adalah  instruksi  pemerintah daerah. ironis  memang, ditengah giatnya membangun pilkada yang demokratis  malah  menjadi Pil-Kandas kan demokrasi.

#Fitra Lukyta Minra

No comments :

Post a Comment