21 June 2013

MAHASISWA MAKASSAR, WASPADALAH!



(Aksi Menolak Kenaikan BBM #CONTOH)


Aksi penolakan kenaikan harga BBM sudah terjadi di makassar dua pekan terakhir, aksi itu berlangsung di beberapa titik di kampus-kampus kota makassar, dan yang terjadi adalah banyaknya aksi yang berakhir bentrok dengan polisi dan “warga”. Tidak bisa kita pungkiri bahwa kenaikan harga BBM ini memang sangat menyensarakan rakyat.
Namun dengan alasan lebih banyak subsidi yang salah sasaran jadi alasan pemerintah ngotot untuk mencabut subsidinya (Dikurangi kata pemerintah) sebagai gantinya pemerintah siap “mengoleskan” BALSEM untuk sedikit membantu rakyat menghadapi kenaikan harga-harga dipasar, dimulai dengan membagikan kartu perlindungan sosial (KARTU LAGI) hingga memasang iklan di berbagai televisi. Namun hal itu tidak membuat Mahasiswa diberbagai penjuru nusantara terima begitu saja, bahkan dimakassar hampir setiap titik aksi terjadi penutupan jalan, bakar ban hingga saling lempar dengan batu ataupun busur, terkadang pula memakai bom molotov hingga senjata rakitan yang biasa disebut “PAPPORO”.
Dalam hati kecil saya yang “Masih Mahasiswa” ini rasanya saya sangat jauh dari fungsi mahasiswa, yah sebagai agen ini – itu karena belum ikut bersama teman turun kejalan. Walaupun demikian, jiwa ini selalu merasa terpanggil untuk ikut menyuarakan ketidak adilan kepada para penguasa rezim. Namun berita-berita di media-media elektronik maupun cetak, membuat warga menjadi tidak simpatik bahkan cenderung antipati terhadap aksi demonstrasi ini. Mereka bahkan ikut membubarkan paksa aksi tersebut bersama aparat keamanan.
Menurut saya, anarkisme menuju perubahan / revolusi tidaklah sepenuhnya salah, namun rekan-rekan seharusnya melakukan hal itu jika saat memang rakyat telah merestui aksi yang di lakukan, bukan malah menjadikan mereka apatis terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan kawan-kawan mahasiswa. Seperti kata Makbul R. (Ketua LMND Sul-Sel) “Aksi yang kita lakukan selama ini harus dievaluasi, Aksi demonstrasi bukanlah seberapa banyak kerusakan yang kita buat di jalanan, namun seberapa banyak simpati rakyat yang diraih” katanya. Namun kini setiap ada aksi demonstrasi, kecil kemungkinan tidak berakhir bentrok, baik dengan polisi ataupun “warga”. Bukannya sosialisasi, malh menjadi aksi tontonan buruk untuk orang tua dan adik-adik dirumah.
Reformasi 1998 adalah contoh nyata dimana ketika rakyat telah merestui perjuangan mahasiswa yang ingin segera menumbangkan rezim, mahasiswa dan rakyat bahu membahu untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan mereka dari tekanan suharto dan antek-anteknya. Jangan sampai kita sebagai mahasiswa yang akan dibenturkan dengan rakyat sehingga citra yang selama ini sebagai pejuang rakyat menjadi preman. Para politisi kini kian banyak menguasai media massa, alat yang paling cocok untuk melakukan indoktrinasi terhadap masyarakat dimana segala sesuatunya hampir berpedoman kepadanya.
Begitupun dengan jurnalis, tanpa sensor, dengan agresif dalam mencari dan mengemas aksi demonstrasi mahasiswa makassar, mereka dengan gampangnya menuduh bahkan membangun citra negatif tentang aksi yang dilakukan mahasiswa, dengan akting mereka seolah-olah berada dimedan perang melaporkan secara langsung aksi saling serang, dimana polisi sebagai pelindung rakyat dan mahasiswa sebagai pemberontaknya, lalu mewawancarai warga yang merasa risih atau terganggu terhadap aksi mahasiswa ini, tidak berimbang bahkan cenderung menjadi jualan yang menaikkan rating acara mereka. Mereka sekan-akan lupa bahwa apa yang mereka dapatkan hari ini (REFORMASI) berasal dari perjuangan mahasiswa juga.
Tulisan ini hanya untuk rekan-rekan mahasiswa yang masih peduli, bukan mahasiswa yang hedonis, yang melupakan tanggung jawabnya. saya hanya menyarnkan bahwa kita harus berhati-hati, waspada terhadap segala potensi yang akan merusak citra makassar dan mahasiswanya, bukannya saya menyuarakan mengurangi ataupun mencoba menghindarkan teman-teman untuk turun kejalan, jika kita memang suka demo tidak masalah karena itu adalah  hak kita yang dijamin UUD, ancaman ditolak perusahaan selalu disuarakan oleh sebagian teman-teman diluar kampus, lalu mengapa? Apa kita harus khawatir ditolak perusahaan-perusahaan dari Ibu Kota itu?, ditolak oleh perusahaan-perusahaan asing yang mencaplok dan menghisap sumberdaya alam kita sendiri? Tidak kawan! Rejeki itu ditangan tuhan,tinggal bagaimana cara kita untuk berikhtiar untuk meraihnya,
Firman Tuhan:
“Dan bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) bagi seseorang melainkan (balasan) apa yang diusahakannya;”
(QS An-Najm : 39)

Makanya, silahkan berdemo... Demo YES, Menyusahkan Rakyat NO
#HIDUP RAKYAT,HIDUP MAHASISWA...

No comments :

Post a Comment